Pengalaman ini dimulai saat saya seorang mahasiswi Universitas Gunadarma , Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi bertemu dengan teman seangkatan saya yang sedang hendak memberikan lamaran kepada Lepkom untuk menjadi Asisten di Lepkom tersebut . Saat ini saya tingkat II semester 4 di Univ ini , tertarik untuk mengikuti jejak teman saya tersebut . kalau dipikir pikir jika keterima lumayan salary bisa buat nambahin uang jajan , dan juga pasti bakal banyak banget masukan dan ilmu yang diterima buat nambahin skill saya .
akhirnya saya memutuskan untuk membuat lamaran tersebut dengan teman saya "harry alvans" , saat saya memberikan lamaran tersebut saya merasa ragu jika bisa diterima sebagai asisten di lepkom ini , karena saya merasa masih sangat banyak orang yang lebih mempunyai kemampuan lebih dari saya . tapi saya menghiraukan perasaan itu , dan mencoba menjalaninya saja dengan semampu saya .
sampai akhirnya tes pertama dimulai , yang diujikan beruba semacam psikotes , b. inggris dan juga algoritma permograman . saya menjalaninya dengan cukup tenang saat b.inggris dan psikotes , saat tiba waktunya untuk menjalankan program pascal yang sudah diberikan dan juga membuat flowchartnya saya agak kebingungan , tapi saya tetap mencoba menjawab walaupun program yang saya hasilkan tidak running dan flowchart yang saya bikin , tidak yakin benar .
akhirnya saya pulang dengan perasaan cemas , sedangkan harry alvans programnya jalan , dia sepertinya tidak menghadapi halangan apaun dalam mengerjakannya hanya saat mengerjakan b.inggris dia diberitahu oleh asisten yang berjaga bahwa ada soal yg tidak ada pertanyaannya itu tidak perlu diisi , saya jadi tambah minder
saat pengumuman , saya terkejut ternyata saya yang lolos tahap pertama , bukan harry alvans . mungkin ini yang dinamakan rejeki , mungkin ini rejeki saya , saya hanya bisa bersyukur kepada Allah SWT karena sudah memudahkan jalan saya dalam hal apapun. lanjut ke tahap ke dua untuk pembuatan website , alhamdulilah saya lolos juga dan sampai pada titik akhir , menjadi asisten lepkom .
saya harap cerita saya ini menjadi motifasi untuk yang lain agar tidak mudah berkecil hati dan terus mencoba , mungkin banyak yang kita lihat dirasa lebih baik dari kita , tapi kalian harus tau bahwa ada kelebihan kita yang bisa dilihat oleh orang lain yang melihat kita :)
asisten lepkom itu tugasnya di depok aja atau di kalimalang juga bisa ?
BalasHapus