Sabtu, 26 Februari 2011

Sosial Budaya suku Dani


Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional

Latar belakang ilmu budaya dasar
latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:

1. Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.


Sumber :http://www.membuatblog.web.id/2010/02/ilmu-budaya-dasar.html

Sosial Budaya Suku Dani

Suku Dani adalah nama bagi sekelompok orang yang tinggal bersama di daerah bukit Baliem, pulau Papua. Namun orang suku Dani sendiri lebih suka menyebut dirinya sebagai suku Parim.
Seperti suku lain di Indonesia, budaya suku Dani juga menganut paham untuk selalu memberi hormat pada orang-orang yang sudah meninggal. Mereka melakukan hai itu dengan mengadakan upacara dan pesta serta penyembelihan babi. Daging babi lalu dimasak atau dipanggang kemudian dimakan bersama-sama. 



Kepercayaan Suku Dani

Kepercayaan suku Dani menganut konsep yang dinamakan Atou. Artinya adalah segala kesaktian yang dipunya oleh para leluhur suku Dani diberikan secara turun temurun kepada kaum lelaki.

Menurut budaya suku Dani, jenis kesaktian tersebut antara lain adalah kesaktian agar bisa punya kekuatan untuk menjaga kebun, kesaktian agar mampu mengobati atau menyembuhkan penyakit sekaligus menghindarinya dan kesaktian untuk memberi kesuburan pada tanah yang digunakan untuk bercocok tanam.

Untuk memberi penghormatan pada arwah leluhur, suku Dani menciptakan lambang untuk mereka sendiri yang dinamakan dengan Kaneka. Fungsi Kaneka ini adalah dipakai atau dimunculkan ketika sedang diselenggarakan upacara tradisi yang bersifat keagamaan untuk membuat semua anggota masyarakat bisa sejahtera serta sebagai simbol ketika akan memulai perang dan mengakhirinya.

Hubungan Keluarga Suku Dani

Budaya suku Dani dalam menjalani hubungan antar masyarakat menggunakan sistem yang terbagi dalam tiga jenis tingkat hubungan kekeluargaan, yaitu :

1. Hubungan kekeluargaan yang paling kecil. Meliputi sebuah kumpulan yang terdiri dari dua sampai tiga keluarga yang secara bersama-sama tinggal di sebuah komplek yang ditutup dengan pagar. Sistem ini dinamakan ukul atau klan yang kecil.

2. Hubungan antar suku Dani yang di dalamnya terdapat beberapa kelompok ukul. Hubungan ini diberi nama ukul oak atau ukul besar.
3. Hubungan teritorial, yaitu kesatuan dari teritorial paling kecil suku Dani. Merupakan gabungan dari ukul besar yang diberi nama uma. Kelompok ini selalu dipimpin oleh laki-laki.

Memilih Pemimpin Suku Dani

Agar selalu hidup secara rukun dan damai dengan menjunjung semangat kebersamaan, orang suku Dani membuat semacam organisasi yang diketuai oleh kepala suku. Dia dipilih secara turun temurun dan mendapat panggilan Ap Kain.

Untuk menjalankan tugasnya,  Ap Kain  dibantu oleh tiga kepala suku yang lain di bawah kedudukannya. Mereka ini mendapat julukan Ap Menteg, Ap Horeg dan Ap Ubaik.

Tugas mereka adalah mengurus perawatan kebun dan binatang ternak babi. Selain itu juga menjadi penengah sekaligus hakim ketika ada perselisihan antar suku Dani.

Meski dipilih melalui jalur keturunan, ketua suku yang terpilih tetap harus memenuhi berbagai syarat. Antara lain adalah memiliki pengetahuan tinggi tentang ilmu pertanian, ramah dan rendah hati, terampil berburu, punya nyali yang tinggi, bisa melakukan komunikasi dengan baik dan punya keberanian tinggi untuk melakukan perang ketika ada masalah dengan suku lain. 

sumber : http://www.anneahira.com/budaya-suku-dani.htm